Rabu, 04 Juli 2012

Manusia dan Kegelisahan




Teori


Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.

Sumber : http://inspirasi-motifasi.blogspot.com


Artikel Terkait




Jakarta, Perasaan gelisah dan tidak bisa diam selalu dikaitkan dengan stres yang memang tidak sehat secara kejiwaan. Namun bagi yang punya kebiasaan nonton televisi seharian, kegelisahan bisa membantu mengurangi efek negatif dari kurang gerak.


Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa nonton elevisi seharian penuh bisa meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Penyebabnya tak lain karena tubuh menjadi kurang banyak bergerak, sehingga cadangan kalori tidak terbakar dan ditimbun dalam bentuk lemak.


Untungnya para ahli membuktikan bahwa, aktivitas fisik seringan apapun bisa mengurangi efeknya meski tidak akan benar-benar menyamai manfaat olahraga. Aktivitas ringan yang dimaksud juga mencakup meregangkan dan menggerak-gerakkan kaki, seperti yang dilakukan saat sedang gelisah.


Meski para ahli tetap menyarankan olahraga secara rutin sebanyak 150 menit setiap minggu jika ingin sehat, namun gerakan-gerakan kecil ini tetap dianggap memberi manfaat daripada tidak bergerak sama sekali. Setidaknya, tubuh sudah bergerak meski sangat sedikit.


"Risiko penyakit kardiovaskular meningkat setelah nonton TV selama 2 jam atau lebih. Jika bisa lebih aktif di depan TV, maka hal itu akan menguntungkan," kata Dr Wilby Williamson, pakar kesehatan olahraga dari National Health Service, seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (1/7/2012).


Dr Williamson menambahkan, rata-rata manusia zaman sekarang menghabiskan waktu hingga 4 jam di depan televisi. Gaya hidupnya menjadi sangat tidak sehat karena 60-70 persen hidupnya dihabiskan dengan duduk-duduk tanpa melakukan aktivitas fisik apapun.


Padahal semakin lama duduk diam dan tidak bergerak, maka risiko berbagai penyakit bisa meningkat. Selain penyakit kardiovaskuler, berbagai risiko gangguan metabolisme seperti kelebihan lemak dan juga diabetes atau sakit gula juga meningkat karenanya.


Pendapat

Rasa gelisah pasti pernah dirasakan oleh setiap manusia, entah dia pernah berbuat kesalahan, ketakutan ataupun lainnya. Rasa gelisah memang sangat mengganjal dalam hati kita, bahkan akibat dari rasa gelisah itu bisa mengakibatkan dampak buruk pada diri sendiri. Bahkan dapat memicu penyakit jantung, resiko stroke akibat aliran darah yang tidak normal di kepala. Ada baiknya jika kita mengatasi rasa gelisah dalam diri kita dalam keadaan apapun. Namun ditinjau dari artikel diatas, tidak selalu rasa gelisah bisa berdampak buruk. Rasa gelisah saat kita menonton tv dapat membantu kita dari penyakit kardiovaskuler.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, apapun yang kita lakukan itu semua mempunyai resiko, tak lepas dari itu buruk ataupun baik. Jadi kita harus sudah bsia mengetahui kapan kita melakukan sesuatu (dalam hal ini merasa gelisah).

Ditulis Oleh : Unknown // 16.51
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar