Rabu, 28 Maret 2012

Manusia dan Penderitaan




Teori Dasar


Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.


Penderitaan juga bisa di artikan dengan siksaan. Karena jika suatu makhluk hidup mendapatkan siksaan timbullah penderitaan. Siksaan yang bersifat Psikis dapat pula di contohkan, sepeti :
Kebimbangan, siksaan ini terhadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia.
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.


Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/




Artikel Terkait



Beban Psikologis Keluarga Karna Kenaikan Harga BBM



Jakarta, Psikologi Zone – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan hanya berdampak secara ekonomi, namun juga secara psikologis bagi keluarga. Psikolog A Kasandra Putranto menilai hal ini menjadi beban psikologis bagi keluarga, dimana tekanan yang dirasakan semakin tinggi sedangkan pendapatan tidak bertambah.
Kenaikan BBM pasti akan membuat resah banyak orang. Kemampuan mengatur pengeluaran dan pemasukan keluarga menjadi penting. Kesalahan dalam mengelola akan membuat semua rencana menjadi berantakan, bahkan dapat memicu konflik bersama pasangan.
“Harga kebutuhan sehari-hari akan naik, namun pendapatan kita tidak naik. Itulah yang berat dihadapi dalam sebuah keluarga,” katanya, Selasa (13/3).
Kondisi semacam ini sangat berat secara psikologis bagi masyarakat. Biaya kebutuhan yang semakin naik tidak dibarengi dengan pendapatan yang masih tetap. Kasandra mengatakan agar setiap orang mampu untuk menyiasati kondisi semacam ini. Mencari penghasilan tambahan mungkin bisa menjadi salah satu alternatif menambah pemasukan.
“Misalnya saja, pasangan dapat mencari penghasilan tambahan yang dapat dilakukan secara bersama-sama. Memang diperlukan usaha di luar kerjaan sehari-hari, namun dengan begitu semuanya dapat diantisipasi secara bersamaan,” tuturnya.
Walaupun banyak penolakan dan demo yang terjadi belakangan ini. Kenaikan BBM sendiri akan disahkan bila DPR menyetujui rencana pemerintah untuk menaikkan harga Rp 1.500 pada 1 April mendatang.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku yakin bila DPR akan menyetujui rencana pemerintah ini. Hatta, yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), mengatakan, proses persetujuan di DPR akan berjalan lancar. (dtk/kmp/mba)

PENDAPAT

Pada hakikatnya, manusia dan penderitaan itu sulit untuk dipisahkan karena (hampir) semua orang (pernah) mengalami penderitaan. Entah itu penderitaan lahir atau penderitaan batin. Dalam arti luasnya, penderitaan bisa juga di bilang siksaan karena jika ada orang yang menerima siksaan, sudah pasti dia menderita.


Orang yang semakin merasa teraniyaya atau tersiksa, pasti dia akan merasakan trauma (kekalutan mental)atau mengalami gangguan psikisnya. Entah karena di berikan kekerasan fisik atau batin. Kita beri contoh pada TKI yang bekerja di luar, banyak berita memberitahukan bahwa TKI itu sering mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya, sering di berikan kekerasan fisik sehingga membuat para TKI itu lebih ingin kembali ke Indonesia, banyak kasus dari para TKI yang merasakan gangguan psikis karena dia takut untuk di berikan perlakuan yang kasar.



Tidak hanya pada soal TKI saja, saat BBM naik pun ada sebagian banyak orang yang merasakan beban psikis terhadap dampak kenaikan BBM itu. Bagi orang orang yang menengah ke bawah, sudah cukup bagi mereka untuk merasakan penderitaan terhadap ekonomi mereka. Perasaan resah, takut, kesal itulah yang mempengaruhi psikis mereka untuk melawan apa yang di terapkan oleh pemerintah. Tidak heran jika kita lihat akhir akhir ini banyak orang yang berdemo untuk tidak menaikan harga BBM. Tapi semua yang mereka lakukan itu tidak ada untungnya, pada dasarnya juga DPR sudah hampir setuju untuk menaikan harga BBM. Jadi, sudah seharusnya sekarang ini bagi orang yang mengalami kekurangan untuk segera mencari pekerjaan tambahan agar mereka tidak terbebebani terhadap tanggung jawab yang mereke miliki.

Ditulis Oleh : Unknown // 07.38
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar